Selasa, 20 Januari 2009

Tutorial Membuat Tabung Hidrogen

Tutorial Membuat Tabung Hidrogen
Published by Yohan under Bahan Bakar Air and tagged: Bahan Bakar Alternatif, Generator Hidrogen / Bahan Bakar Air, Tabung Hidrogen
Bagi para penggemar bahan bakar air makalah ini boleh di copy paste/copas/kupipes, namun gunakan etika copy paste atau di baca sini, sertakan link blog ini dan berikan pengantar seperlunya jika ingin ditampilkan di blog lain, jika hanya untuk cetakan sendiri tidak ada kewajiban mencantumkan link/url. Terima kasih
Akhirnya setelah nyari-nyari kamera pinjaman buat jepret terkabul juga, sehingga untuk mengisi blog ini jalan terus, orang sekere saya kamera ndak punya, tetapi itu bukan halangan untuk berkreatifitas bukan ? asal ada niat pasti ada jalan, kalo ada jalan berarti ada perempatan eh ada tujuan. Setelah jepret-jepret lalu upload ke hosting photo, banyak kok yang gratisan. Ok … kita mulai saja, dari pada ngomong ngalor ngidul nggak karuan. Ada beberapa komponen yang kita perlukan untuk membuat tabung hidrogen ini.
Pipa Stainless Steel

Pipa stainless steel ini besi dibeli di toko bahan bangunan, jangan di apotik atau warteg. Ukurannya kalo ke toko bangunan 5/8 … pihak toko bangunan akan tahu, tetapi kudu beli dalam satuan 4 meter. Bah ! kita butuhkan pipa stainless steel itu cukup 5 cm saja, kita buat 2 sebagai elemen positif dan negatif. Bagaimana kalo butuh 5 cm x 2 kok kudu beli 4 meter ? itu bukan urusan saya.
Mur - Baut - Ring

Baut, mur dan ring ini gunanya untuk menyambung dengan pipa stainless steel tadi, tidak usah dilas, diketok pake palu saja dah cukup, usahakan beli baut mur ukuran 13, karena sesuai dengan pipa ukuran 5/8 tadi, contoh pemasangannya seperti apa ? lihatlah gambar di bawah:
Stainless Steel + Baut

Gambar di atas antara baut sama pipa tidak dilas, hanya diketok pake palu saja. Nah kalo kita dah bisa memasangkan baut dengan pipa, saatnya kita pasangkan ke dalam botol, contoh botolnya ada lihatlah di sini, silakan pelototi ..
Tabung / Botol

Pipa yang sudah dipasangi baut tadi kita pasang di dalam botol, lebih jelas lihatl maning di gambar berikut :
Posisi Memasang Stainless Steel

Kalo sebelum masang dibagian dalam dikasih ring sama seal tape, trus disekrup dibagian luar, jika perlu dikasih ganjal karet biar ndak bocor, usahakan pake lem power glue dan silikon, jarak antar pipa stainless steel ngikut selera saja, bisa 2 cm, jangan terlalu dekat dan terlalu jauh:
Lem Silikon - Power Glue dan Seal Tape

Hmmm … dah paham belum ? kalo belum paham scroll ke atas lagi. Kalo dah paham kita lanjutkan lagi ke tahap selanjutnya … kalo capek silakan berhenti dulu. Kalo saya mah nggak capek, karena ini sudah menjadi hobby, lagian saya bikin materi blog ini semoga bisa berguna bagi para pembaca, saya ndak mengharapkan apa-apa dari anda semua, kalo anda sudah bisa membuat tolong sebarkan cara membuat tabung ini, jangan melulu dibisnis, orientasinya ke edukasi, sehingga bangsa ini bisa melakukan penghematan BBM, secara tidak langsung pengeluaran uang anda untuk beli BBM bisa berkurang, bisa buat beli susu anak, atau buat beli yang lain dan lebih bermanfaat. Tetapi saya lebih menekankan demi kebaikan mesin, seperti menyempurnakan pembakaran, gas emisi buang kecil, mesin menajdi bersih, busi bersih, suara mesin menjadi halus. Tahap selanjutnya kita mempersiapkan komponen lain, saya menggunakan diode 25 ampere beserta kabel-kabelnya.
Kabel - Jepitan Kabel - Diode

Saya terbiasa menggunakan diode 25 ampere untuk kendaraan roda dua dari merk honda dan suzuki, untuk mengambil litsrik dari spool, nah diode itu khan terdiri dari 4 kaki. ada tanda + dan -, tanda + dan -, kita kasih kabel sesuai kebutuhan, alangkah baiknya tidak usah disolder tetapi dijepit dengan jepitan kabel sehingga jadi rapi terus ditutup dengan selang polos kecil untuk menghindari kontak langsung antar jepitan jika secara tak sengaja melengkung, lihat kek gambar di atas, kedua kutub + dan - tadi kita sambungkan ke tabung yang sudah kita siapkan tadi dimana ada pipa stainless steel yang sudah disekrup, terserah anda mau ambil mana yang plus dan minus di tabung, bisa sebelah kanan, bisa sebelah kiri … trus masih ada 2 kaki untuk apa ? untuk kedua kaki yang tidak ada tandanya itu berarti anda bebas menentukan mana yang mau dijadikan ground ke chasis/body motor, kalo sebelah kiri anda ambil sebagai ground ke chasis/body motor maka sebelah kanan anda sambungkan dengan kabel spool … bebas menentukan sesuai kehendak hati anda. Jadi semua kaki di diode terpakai semua .
Selang L dan Selang Polos

Kita juga membutuhkan selang L dan selang polos kecil, selang L dipasang di bagian atas tabung, alias tempat untuk mengalirkan hidrogen ke mesin dan selang L satunya kita pasang di motor, nah kedua selang tersebut kita sambungkan lagi dengan selang lain yang tahan panas. Sedang selang polos kita gunakan sebagai pelapis jepitan kabel dan juga berfungsi sebagai selang pernafasan di tabung. lihatlah gambar-gambar dibawah ini yang memperlihatkan di mana kita menempatkan selang L dan selang pernafasan:

Di atas tutup tabung or botol ada tempat untuk menaruh selang L trus kita sambung dengan selang lain. sedangkan ada tanda panah itu merupakan tempat menaruh selang pernafasan, selang pernafasan di buatn untuk menghindari tekanan balik, karena jika motor kita hidupin dengan “dipancal” kadang akan keluar air sedikit ” cruuutt ” … belum jelas yach ? kalo masih belum jelas bisa lihat diagram skema tentang pengambilan listrik spool beserta diodenya di materi sebelumnya ( Oprek Montore Bang Pirman ), di situ juga diperlihatkan di mana letak selang pernafasan, dan selang pernafasan ini bisa menggunakan sedotan, lebih baik sedotan yang kaku. Dan selang L yang kedua kita taruh di filter or karburator atau selang vacum, ke manipol juga boleh, nempelnya kayak kek gini :

Perlu anda ketahui jika anda langsung menuju manipol … eh tunggu apa sih manipol itu ? manipol adalah pipa selang angsa yang terbuat dari logam, nah di manipol itu bisa kita lubangi dan siberi nipel sama sekrup, selang arahkan ke manipol tadi. Ada yang nggak tahu manipol ?

Selang Ke Manipol /Filter /Karburator / Karet Vacum

Ini contoh selang yang dipergunakan untuk mengalirkan hidrogen ke mesin. Yang terakhir tak kalah penting adalah air, gunakan air murni yang disebut dengan aquades dan juga soda api, merk air yang saya gunakan adalah merk Cleo.

Ini bukan maksud untuk promosi air, saya ndak ada hubungannya dengan produsen air yak. Terus soda api atau soda kue kayak apa yak ? Karena kelupaan jepret ya maaf, kalo saya ngambil photo dari web trus saya upload ke photo bucket.

ada banyak istilah yang membingungkan dengan soda api sama soda kue, secara pribadi sih nggak masalah, soalnya ini hanya membantu proses elektrolisis, hasilnya saja yang mungkin berbeda, saya pribadi lebih suka menyebut kalium Hidroksida dari pada protasium hidroksida. Soda kue sendiri sering kali membuat air keruh, tetapi terserah anda saja. Contoh soda kue ada gambarnya.

Akhirnya lengkap dah dan bisa kita pasang ke mesin motor. Sementara saya sampai di sni dulu yak .. ntar kapan-kapan kalo sempat materi ini saya update kembali. Akhir kata saya ucapkan terima kasih bagi anda semua. ( Update Blog: setelah mempertimbangkan permintaan seorang pembaca maka untuk mobil saya sertakan diagramnya, semoga membantu )

Terima Kasih

Suzuki Smash Motor Bahan Bakar Air

Suzuki Smash Motor Bahan Bakar Air

Sudah banyak yang tahu Voll Yohanis Bosco meriset Suzuki Smash berbahan bakar gabungan air dan bensin. Temuan pria asal Palu, Sulawesi Tengah ini fantastis dan mengundang banyak pertanyaan. Bagaimana bisa air disulut api busi dan menghasilkan ledakan yang ditransfer jadi energi gerak?
STEP 1
OPLOS BENSIN DAN AIR
Langkah pertama ini memang bikin kaget. Bensin kok dicampur air. Gimana bisa homogen atau menyatu? “Memang secara fisik tak senyawa, tapi secara kimiawi bisa senyawa,” jelas Voll Yohanis Bosco yang ditemui di Gelar Teknologi Tepat Guna di Manado Convention Center.
Bensin rumus kimianya C8H12 dan air (H2O) dicampur dengan perbandingan 1:4. Hitungannya 1 liter bensin bisa dicampur 4 liter air. Artinya 80% air dan 20% bensin.
STEP 2
DITUANG KE TANGKI
Seperti enggak percaya kalau dari omongan doang. Pria beken dipanggil Boy itu langsung praktik sendiri. Menuang campuran bensin dan air ke dalam tangki bensin asli Smash. Namun telah dimodif dengan tutup model ulir biar lebih rapat. Cuuur… baru deh ituang dan ditutup rapat.
Menurut pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja di Radio Republik Indonesia RRI, Palu, Sulawesi Tengah ini, harusnya benar-benar sempurna dan tidak berkarat. Tangki motor harus terbuat dari fiber atau stainless steel.
STEP 3
DIHIDUPKAN
Begitu mesin distarter, udara murni (tanpa uap bensin) dari karburator masuk menuju ruang bakar. Sebelumnya fungsi karbu sebagai pengabut bensin dinon-aktifkan. Maksudnya yang dipakai hanya skepnya saja untuk mengatur debit udara.
Berbarengan dengan udara masuk ruang bakar, campuran bensin dan air dari tangki dialirkan lewat pipa kecil menuju reaktor. Volume campuran bensin-air diatur dengan keran. “Hanya dibuka sedikit,” jelas Boy.
Reaktor seperti tabung berbentuk pipa, tapi lebih besar dari slang bahan bakar. “Nah, di reaktor ini dihasilkan uap bensin yang dialirkan menuju ruang bakar lewat intake manifold (leher angsa),” sebut Pak Boy.
Akhirnya uap bensin dan udara bertemu di ruang bakar dan dikompresi piston. Selanjutnya dipantik api busi dan terjadilah pembakaran. Mesin pun hidup lewat siklus 1 ini.
STEP 4
POLUTAN JADI BAHAN BAKAR DAUR ULANG
Setelah mesin hidup menghasilkan gas buang hasil pembakaran yang berupa polutan CO (karbon monoksida) dan CO2 (karbon dioksida). Lalu dari lubang buang dialirkan menuju reaktor. Polutan itu bereaksi dengan air (H2O) di dalam reaktor dan menghasilkan gas CH4 atau metane.
Metane punya sifat seperti uap bensin. Untuk daur ulang dialirkan menuju ruang bakar lewat intake manifold. Campur dengan udara di ruang bakar. Dikompresikan dan dipantik api busi. Akhirnya terjadi pembakaran dari siklus 2.
Energi untuk menjalankan reaktor diambil dari panas gas buang yang mengakibatkan pembakaran menjadi efisien. Apalagi bila tabung reaktor sudah mencapai suhu 150–200 derajat celcius, baru deh mesin bisa hidup normal dan sanggup bergasing tinggi.
“Memang pada awal starter masih mbrebet. Maklum metane di dalam tabung reaktor masih dalam proses pembuatan,” jelas pria yang masih banyak merahasiakan isi reaktornya ini.
Jadi, reaktor punya dua fungsi. Selain menghasilkan uap bensin untuk pembakaran, juga mengubah polutan jadi metane.
STEP 5
GAS BUANG RAMAH LINGKUNGAN
Kala mesin dingin, knalpot dari tabung reaktor keluar bintik-bintik air dibarengi mesin yang masih mbrebet. Ketika mesin sudah panas yang keluar dari knalpot hanya oksigen atau O2.
“Sangat ramah lingkungan. Hanya air (H2O) dan oksigen (O2),” aku pria yang tahun depan akan meriset kembali sepeda motor 100% berbahan bakar air (BBA). Artinya bukan lagi campuran bahan bakar minyak (BBM) Premium dan air.
PRESIDEN SBY SUDAH TAHU
Voll Yohanis Bosco memang top. Seiring harga minyak mentah dunia naik, beliau bisa menciptakan motor bahan bakar campuran air dan bensin. “Aku bukan pencipta. Pencipta itu hanya Tuhan kan? Saya hanya memodifikasi,” rendah bapak bercambang lebat ini.
Katanya ide terpikirkan gara-gara mantan gubernur DKI Sutiyoso punya proyek Blue Sky. Itu lho yang dicanangkan untuk mengatasi polusi di Jakarta. Dari situ lantas berpikir bagaimana caranya mengurangi polusi di Jakarta.
Saat ini Boy bersama teman-temannya sudah tiga kali melakukan eksperimen temuan mereka. Temuan yang sekarang saja perlu waktu 2 tahun untuk riset. Sekarang pun masih dalam tahap penyempurnaan.
Hasilnya dengan 1 liter bensin sama dengan 4 liter bensin akan jadi lebih efisien. “Kalau 1 liter bensin bisa 5 km berarti dengan komposisi 1 banding 4 bisa 200-an kilometer,” jujur Boy yang mengaku sudah tes sejauh 247 kilometer.
Sempat mencari Pak Presiden SBY ke Jakarta untuk memberitahukan motor ramah lingkungan hasil modifikasinya. Ketika itu pasca gempa Jogja. Akhirnya diperbolehkan menyusul dengan pesawat Hercules. Di Kota Gudeg itu Boy baru bisa memberi tahu SBY.
Last Updated ( Friday, 16 November 2007 )
Related Posts

Bahan Bakar Dari Air…?? Kenapa Tidak…?

Bahan Bakar Dari Air…?? Kenapa Tidak…?

by benny

Kali ini, bahasan yang ingin saia sampaikan tidak terkait dengan Teknologi Informasi atau Teknologi Komunikasi. Tapi gara-gara kedua teknologi itulah, saia menemukan artikel di Internet dan tertarik untuk mencobanya. Topik bahasan kali ini berkaitan dengan dunia Otomotif, yang secara langsung maupun tidak langsung, dipicu oleh kenaikan harga BBM…

Dalam beberapa milis Otomotif yang saia ikuti, belakangan ini banyak dibahas tentang Bahan Bakar dari Air. Dari Air…?? Yang bener… mana mungkin…?? Pinjam istilah Pak Riza: To Good To Be True. Tapi setelah saia pelajari lebih lanjut, ternyata It’s True dan Good. Walaupun tidak murni “hanya” dari air, tapi dengan cara ini konsumsi BBM bisa sangat dihemat… Beberapa teman Milis yang sudah mengaplikasikan, bisa menghemat dari sebelumnya 1:8 menjadi 1:22. Kalo ini masih perlu dibuktikan dulu kebenarannya.

Dari beberapa situs antara lain: www.water4gas.com, en.wikipedia.org/wiki/Oxyhydrogen_flame, wasserwagen.blogspot.com dan beberapa lainnya, saia mendapatkan bahwa ternyata melalui suatu proses Elektrolisa, komposisi kimia Air yang tadinya H-O-H bisa diubah menjadi H-H-O. Dan karena komposisi ini tidak stabil, maka akan berubah lagi menjadi H-H dan O-O. H2 dan O2: Hydrogen dan Oksigen. Kalau Hydrogen dan Oksigen ini disuntikkan ke dalam ruang bakar, maka “ledakan”-nya akan semakin kuat, dan hasil pembakaran menjadi semakin bersih karena tidak ada Bensin yang tidak terbakar. Jadi, selain menghemat BBM (karena tenaga yang dihasilkan lebih besar), juga mendukung Udara Bersih dan Anti Global Warming. Sangat menarik…

Yang lebih menarik lagi, ternyata “ilmu” ini adalah Open Source. Siapa saja boleh mengembangkan dan membuatnya, tanpa khawatir kena tuntutan Undang-Undang Hak Cipta…

Sejak itu, setelah lewat jam 5 sore (after office hour… emang di Divusi ada yha?), pelan-pelan saia mulai membangun “Reaktor Hydrogen“.

Mulai dengan jalan-jalan ke toko perabotan rumah tangga (kaya ibu-ibu…), nyari Bejana berbentuk Stoples sebagai tempat reaksi. Akhirnya dapat di Index-IBCC, seharga Rp. 49.900,- Kebetulan pas lewat ACE Hardware, ketemu kran Stainless Steel, yang sejatinya untuk selang udara Aquarium. Harganya: Rp. 8.500,-. Bahan lainnya yaitu Acrylic, dapet di Gudang Divusi, sisa-sisa bikin Casing Wind Telemetry dulu… Lengkap sudah sebagian bahan bakunya.

http://farm3.static.flickr.com/2136/2547127416_fa7355ec42_m.jpghttp://farm4.static.flickr.com/3281/2547127424_da6887c766_m.jpg

Kebetulan, beberapa waktu lalu Divusi kena “Aliran”. Listrik mati. Sebagai kantor yang hidupnya salah satunya tergantung pada Listrik, tidak banyak yang bisa dilakukan karena seluruh komputer mati. Daripada ngejailin orang, lebih baik mulai mengerjakan Reactor. Acrylic dipotong, digergaji, diamplas, selesai dech…

http://farm4.static.flickr.com/3157/2547127404_ff1fed76a6_m.jpghttp://farm4.static.flickr.com/3129/2547127450_c3135664e2_m.jpg

Selanjutnya, bikin Elektroda. Sepanjang sisi Acrylic diberi lubang-lubang, berjarak 1 cm antara satu dengan lainnya. Melalui lubang-lubang tersebut, dililitkan 2 utas Kawat Stainless Steel yang dibeli di Gang Suniaraja, seharga Rp. 2.000,- semeter. Beli 4 meter, masih lebih 50 cm. Kawat pertama melewati lubang 1-3-5-7 dst, sementara kawat yang lain melalui lubang 2-4-6-8 dst. Prinsipnya, antara kawat yang satu dengan yang lain tidak boleh terhubung langsung.

Pemasangan Elektroda ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Perlu waktu 2 hari penuh untuk melakukannya, ditambah jari kapalan dan berdarah-darah tertusuk kawat. Tapi hasilnya:

http://farm3.static.flickr.com/2138/2546310919_87213b3b53_m.jpghttp://farm3.static.flickr.com/2175/2546310929_74331c282f_m.jpg

Bagus bukan…??

Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan Kran dan terminal listrik, yang selanjutnya akan dihubungkan dengan kawat. Pekerjaan ini dilakukan di rumah, sepulangnya dari Divusi (minta ijin lebih cepat dari biasanya…).

Setelah Kran dan Terminal terpasang pada tempatnya, dibuat juga beberapa lubang tempat lewat Gas hasil reaksi. Selanjutnya terminal dengan kawat dihubungkan melalui Kabel.

http://farm3.static.flickr.com/2126/2546310953_80295ec814_m.jpghttp://farm4.static.flickr.com/3083/2546310941_bd756e67fb_m.jpghttp://farm3.static.flickr.com/2174/2546310959_9014072443_m.jpg

Selesailah pembuatan Reactor Hydrogen-nya…

Setelah menunggu Week End dengan tidak sabar, akhirnya sampai juga kesempatan untuk instalasi di VW Kodok Putih… Reaktor dipasang di dalam Kompartemen mesin sebelah kanan. Hanya di sanalah ruang kosong yang tersisa.

Dari Kran dipasang selang Vacum langsung ke Manifold Carburator. Terminal listrik dihubungkan dengan Ground dan Accu, melalui pelindung Sekering.

http://farm4.static.flickr.com/3065/2557285557_ff6021c9fa_m.jpghttp://farm4.static.flickr.com/3187/2557285153_57cdba83ef_m.jpg

Setelah Reaktor terpasang kuat pada tempatnya, selanjutnya adalah pengisian Air. Air yang digunakan adalah air suling, supaya tidak ada endapan sisa reaksi. Sebagai katalisator, digunakan Soda Kue. Soda Kue ini dibeli dari Warung Tetangga, seharga Rp. 800,-. Murah sekali…??

Sampailah pada tahap yang cukup bikin keringat dingin: Menghidupkan mesin. Sebelum mesin dihidupkan, kran ditutup dulu. Kondisi ini sama dengan kondisi awal, dimana hanya Bensin dan Udara yang masuk ke dalam ruang bakar.

Cekk, brum… mesin hidup. Dalam reaktor terlihat Gas Hydrogen yang berwarna Coklat. Karena warna inilah maka di beberapa situs disebut sebagai Brown Gas.

http://farm4.static.flickr.com/3133/2557284135_1cbcb22495_m.jpg

Pelan pelan kran dibuka. Putaran mesin meningkat, dan lebih rata dari sebelumnya. Asap knalpot tidak berbau menyengat, dan tidak bikin perih mata. Fiewh… paling tidak, nggak meledak.

Test jalan, hasilnya: Pada kecepatan rendah, tidak terasa bedanya. Tapi pada kecepatan yang lebih tinggi, terasa sekali bahwa tenaganya bertambah. Pada saat dipaksakan melalui jalan menanjak dengan gigi tinggi, tidak ada gejala “nglitik”…

Konsumsi bahan bakar belum bisa dipastikan, karena harus dicoba beberapa hari…

Kalau memang performa-nya meningkat, bahan bakar semakin irit, kira-kira… boleh nggak yha diaplikasikan di mobil Divusi…??

Foto diambil dengan menggunakan Blackberry White Pearl (yang Camera-nya nge-Bug)

Sumber:www.divusi.com

Kenyataannya Gas HHO Lebih Kuat dari Bensin

Kenyataannya Gas HHO Lebih Kuat dari Bensin

PDF

Cetak

E-mail

Elektroliser yang terlihat di samping ini adalah teknologi yang telah berusia cukup lama, hampir 85 tahun. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Nikola Tesla, dan dikembangkan lebih sempurna oleh Stanley A Meyer. Cara kerja Alat ini adalah dengan menggunakan tegangan 12 Volt searah secara langsung (straight DC) . Menggunakan Lilitan kawat Stainless Steel sehingga menghasilkan magnetik Vortex ditambah dengan Vacum dari mobil sehingga menguraikan air (H2O) menjadi gas HHO dan O2.

Alat ini sangat manjur untuk mobil mpbil keluaran tahun 1995 kebawah, atau masih menggunakan karburator dan dapat menekan emisi gas buang sampai 70 %, Untuk mobil keluaran terbaru yang menggunakan ECU (komputer) akan sangat bermanfaat jika ditambahkan MAP enhancer. Fungsi MAP enhancer adalah untuk membypass komputer dalam membaca campuran bahan bakar dalam intake manifold.

Kesimpulannya dengan alat ini Anda akan segera memperoleh hasil sebagai berikut:

  • Mengurangi konsumsi bahan bakar, dan jarak tempuh per Liternya semakin besar.Minimal 25 % maksimal 70 %.
  • Menghilangkan emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan, yang menyumbang pemanasan global, dan menyebabkan kendaraan akan mengeluarkan oksigen bagi lingkungan dari pada sekedar mencemari.
  • Meningkatkan performa dan kekuatan mesin, menurunkan suhu kerja mesin, dan panas yang terbuang ke udara.
  • Menghilangkan karbon deposit (flek hitam pada mesin yang dapat Anda temukan ketika membongkar mesin kendaraan.
  • Flek hitam ini diakibatkan oleh pembakaran yang tidak sempurna. Bukan sekedar menghilangkan,
    tetapi mencegah terbentuknya karbon deposit. Anda juga akan merasakan suara mesin yang lebih lembut dan tidak berisik.
  • Meningkatkan Torsi (tenaga)
  • Menikmati masa penggunaan kendaraan yang lebih lama, karena piston dan klep menjadi awet.
    Kebanggaan dan kepuasan.

Karena Anda telah menjadi pemimpin bagi yang lain, dan dapat mengajarkan keluarga, teman, tetangga, atau komunitas dan lain-lainnya.

Dan terserah Anda. Apakah pengetahuan baru yang ditemukan ini, dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi Anda?

Hakcipta © 2008 bahanbakarair.com. Semua Hak Dilindungi.